Gunung Padang, Misteri Terbesar yang Belum Terpecahkan




Gunung Padang, Misteri Terbesar yang Belum Terpecahkan

Tebaran batu di Gunung Padang

Batu-batu andesit besar masih berserakan di Gunung Padang, Cianjur. Batu-batu ini adalah misteri yang belum terpecahkan dari peninggalan di masa silam. Coba traveling ke sana, siapa tahu Anda bisa memecahkan rahasianya.

Coba bayangkan diri Anda adalah Nicolas Cage dalam film National Treasure. Ketika datang ke Gunung Padang dan melihat serakan batu-batu andesit besar, pasti yang Anda lihat tentulah simbol-simbol yang tersebar dan menanti untuk dikumpulkan, disingkap dan dipecahkan. Simbol-simbol itu adalah kode dari masa lalu yang ditinggalkan oleh manusia Nusantara yang bisa jadi menjadi wajah Indonesia Tua. 

Indonesia memang dikenal kayak akan sejarah masa lampau, di mana banyak peninggalan bersejarah yang dapat ditemukan di berbagai daerah. Salah satunya adalah Situs Gunung Padang, yang merupakan situs megalitik terbesar di Asia Tenggara. Hal ini juga menjadi bukti keluhuran bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Sunda.

Gunung Padang yang berlokasi di Desa Karya Mukti, Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur, ditemukan pada tahun 1914 oleh sejarawan Belanda bernama NJ Krom. Berdasarkan salah satu media online yang saya baca, Gunung Padang dalam Bahasa Sunda berarti Caang atau terang benderang. Ada juga yang mengartikan bahwa padang berasal dari kata Pa (tempat), Da (agung) dan Hyang (dewa, leluhur) sehingga artinya adalah tempat agung para dewata atau leluhur. 

Informasi lain yang saya dapatkan, situs Gunung Padang merupakan situs megalitik terbesar di Asia Tenggara. Hal ini menjadi bukti keluhuran bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Sunda. Bayangkan saja jika memang dibangun tahun 2000 SM, maka bisa jadi semasa dengan Nabi Musa dan Fir'aun, dan ketika Musa berdakwah agar Firaun menyembah Tuhan, sekelompok masyarakat nun jauh di sana dan tak terberitakan dalam kitab-kitab suci sudah membangun sebuah tempat yang disinyalir merupakan tempat peribadatan. 

Untuk apa dibangun? Siapa yang membangun? Mengapa dibangun di lokasi itu? Dari mana saja material bangunannya dan bangunan apa saja? Itulah yang menjadi bagian misteri dari Gunung Padang. Lokasi yang dibuat sebanyak lima pelataran itu 2000 tahun SM artinya dibangun 2800 tahun sebelum Borobudur didirikan. 

Hebat bukan? Bahkan menurut beberapa sumber Situs Gunung Padang ini 3 kali lebih luas dibanding Borobudur. 

Gunung Padang lahir dari kearifan dan keunggulan masyarakat Nusantara. Pembangunan Gunung Padang sangat memerhatikan berbagai aspek demi tercapainya harmoni bumi dan langit, artinya pembangunan Situs Gunung Padang memerhatikan aspek geologis. Media lain pernah menyebutkan bahwa pembangunan situs ini terutama teras bagian bawah sangat memerhatikan masalah kelabilan area ini dengan cara menyusun tiang-tiang batu secara mendatar dan saling tumpuk menumpuk untuk penguatan. 

Dalam hubungannya dengan penyembahan, situs ini pun dapat dibangun untuk maksud agar manusia dijauhkan dari bencana gempa atau gunung api yang memang sumbernya tidak jauh dari Gunung Padang. Pemberitaan media juga menyebut kalau secara astronomis situs Gunung Padang mempunyai harmoni dalam naungan bintang-bintang di langit. 

Analisis astronomi menggunakan program Planetarium menunjukkan bahwa posisi situs ini pada sekitar 200 tahun yang lalu atau pada masa prasejarah berada tepat di bagian tengah lintasan padat bintang di langit berupa jalur Galaksi Bima Sakti dan lokasi situs Gunung Padang pun di sisi atas dan bawah kaki langitnya masing masing dikawal oleh dua rasi yang merupakan penguasa dunia bawah Bumi yaitu rasi Serpens (ular) dan dunia atas (langit) yaitu rasi Aquila (elang). 

Secara kosmologis para pembangun situs ini telah memerhatikan tata langit di atasnya. Ternyata perhitungan model ini juga digunakan pada situs-situs megalitik di seluruh dunia. Artinya leluhur Nusantara itu adalah orang-orang pintar dan sangat mengerti perkembangan keilmuan yang luar biasa tinggi. Sekali lagi itulah wajah Nusantara Purba, Wajah Indonesia kita.

Sekarang, sadarlah bahwa kita adalah seorang anak bangsa yang telah mendapatkan sebuah warisan budaya yang tak ternilai. Jati diri bangsa. Maka dengan demikian sebetulnya Gunung Padang adalah sebuah hadiah dari masa lampau. Maka mari jelajahi Gunung Padang dan resapi keagungannya.

0 comments:

Tak Punya Telinga, Dokter Tumbuhkan Daun Kuping di Lengan Pasien


Jakarta, Sejak tahun 2010 telinga kiri Sherrie Walter harus diambil akibat kanker kulit. Tapi kini ia telah memiliki telinga baru yang dibuat dilengan dengan menggunakan tulang rawan dari rusuknya.

Awalnya Sherrie didiagnosis dengan basal cell carcinoma dan telah menyebar ke jaringan di sekitarnya sehingga telinga kirinya harus diangkat bersama dengan beberapa bagian tengkorak dan saluran telinga.

Sekitar 4 tahun yang lalu Sherrie tidak berpikir bahwa koreng atau luka di telinganya adalah kanker. Ia sempat diresepkan dengan antibiotik tapi tak kunjung sembuh hingga akhirnya 8 bulan kemudian ia menemui dokter kulit.

Dokter tersebut memeriksanya kurang dari 5 menit dan langsung mengatakan bahwa itu adalah kanker. Sherrie pun melakukan pengobatan agresif untuk menghapus 7 lapisan kulit dan saat itu telinganya masih utuh.

Namun pada Oktober 2010 Sherrie menemukan darah di dalam telinganya dan dokter mengatakan bahwa kanker tersebut telah menyebar ke saluran telinga kirinya. Dokter pun melakukan operasi selama 16 jam untuk menghapus saluran telinga, gendang telinga dan sebagian telinga kirinya serta beberapa kelenjar dan jaringan di sekitarnya.

Hingga akhirnya ia ditawari kesempatan untuk menerima prosedur inovatif yang sama sekali baru, yaitu mengambil tulang rawan dari tulang rusuknya kemudian akan ditempatkan di bawah kulit lengan selama berbulan-bulan untuk tumbuh.

"Saya merasa seperti percobaan dalam menjalani prosedur ini," ujar Sherrie (42 tahun) yang menjalani prosedur di Johns Hopkins Hospital, Maryland seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (28/9/2012).

Tim ini dipimpin oleh Dr Patrick Byrne, seorang profesor bedah THT-kepala dan leher di Johns Hopkins University School of Medicine. Diketahui butuh waktu sekitar 4 bulan bagi organ baru ini untuk ditumbuhkan di bawah kulit lengan kirinya sebelum dipindahkan ke sisi kiri kepala pada bulan Maret 2012.

"Kami tanamkan telinga di dekat pergelangan tangan dan hanya membiarkannya disana sampai semua kulit bisa tumbuh menjadi telinga," ujar Dr Byrne.

Hingga akhirnya pada bulan Maret 2012 telinga baru ini ditempelkan ke sisi kiri kepalanya dan dokter mulai bekerja secara kosmetik sehingga nanti bentuk telinganya menyerupai telinga sebelah kanan.

"Menurut pendapat saya kini hanya masalah mengurangi pembengkakan dan menyembuhkan, setelah ia sembuh saya yakin dia akan memiliki telinga yang terlihat normal," ujar Dr Byrne.

Meski begitu, walaupun pemulihannya belum berakhir, tapi Sherrie menganggap dirinya beruntung dan berharap orang lain belajar dari kisahnya yaitu gunakan selalu tabir surya dan segera lakukan pemeriksaan agar tidak terlambat.



0 comments:

Lampu Warna Biru, Pengusir Kantuk Pengganti Kopi yang Tak Pakai Beser


Lampu Warna Biru, Pengusir Kantuk Pengganti Kopi yang Tak Pakai Beser

Jakarta, Kopi terbukti paling ampuh untuk mengusir rasa kantuk. Namun efek samping kopi kurang disukai para pengendara mobil karena bikin beser dan harus sering-sering berhenti mencari toilet. Alternatifnya, pasang saja lampu biru di kabin.

Para ilmuwan di Universite Bordeaux Segalen baru-baru ini membuktikan nyala lampu berwarna biru sama manjurnya dengan efek kafein dalam kopi dalam mengusir kantuk. Tentunya tanpa disertai beser atau sering buang air kecil seperti yang terjadi usai minum kopi.

Temuan ini diharapkan bisa menginspirasi desain mobil atau kendaraan yang lebih aman di masa mendatang. Dengan memasukkan lampu berwarna biru sebagai bagian dari desain interior mobil moderen, maka angka kecelakaan akibat pengemudi mengantuk diharapkan akan berkurang.

Eksperimen terhadap 48 pengemudi yang menempuh jarak 400 km menunjukkan, tingkat kesalahan yang dilakukan pengemudi berkurang berkat lampu biru. Pelanggaran marka jalan dilakukan 15 kali oleh pengemudi yang terpapar lampu biru, 13 kali pada pengemudi yang minum kopi dan 26 kali pada pengemudi yang tidak mendapat apa-apa.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal PLoS ONE ini membuktikan bahwa warna biru bisa meningkatkan kewaspadaan dengan merangsang sel-sel ganglion retina. Dikutip dari Daily Mail, Kamis (29/11/2012), sel-sel tersebut terdapat pada retina yakni lapisan yang terletak di bagian belakang bola mata.

Sel-sel ganglion retina tersebut juga terhubung dengan saraf-saraf kesadaran. Oleh karena itu, rangsang di bagian ini bisa menungkatkan sekresi atau pelepasan melatonin yakni hormon yang membuat orang bisa terjaga dan tetap awas sepanjang malam.

Berbagai penelitian terdahulu menunjukkan bahwa sepertiga korban kecelakaan di jalan raya berhubungan dengan rasa kantuk. Gara-gara mengantuk, pengemudi bisa kehilangan kewaspadaan, kemampuan refleks dan persepsi visual dalam arti penglihatannya menurun.(up/vit)

0 comments:

Keren! Indonesia Punya Google Street View


Keren! Indonesia Punya Google Street View

Jakarta - Berkelana dengan memanfaatkan layanan pemetaan Google kini lebih mudah. Tak hanya bisa mencari melalui Google Maps via satelit, pengguna di Indonesia sudah bisa pakai Google Street View. Asyik! 

Menjadi negara ke-45, Indonesia akhirnya disambangi Street View dari Google. Hari ini, Jumat (23/11/2012), bertempat di Cow Feed, Epicentrum Walk, Jakarta, Google dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif resmi meluncurkan layanan tersebut.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, hadir meresmikan layanan Street View di Tanah Air. Ini menjadi penanda, mobil Google Street View segera beroperasi mengumpulkan data berupa foto.

"Kami punya lebih dari 10 mobil yang dilengkapi kamera 360 derajat untuk memfoto tempat-tempat yang nantinya dimasukkan ke data Street View," ujar Google Product Manager, Andrew McGlinchey.

Jakarta menjadi kota pertama yang akan didata. Street View pun nantinya akan 'menjelajah' kota-kota lain dan daerah terpencil. Dikatakan Andrew, foto-foto ini akan diupdate per satu atau dua tahun.

"Google Street View adalah fitur dari Google yang memungkinkan penggunanya melihat keadaan sebenarnya di suatu tempat. Meski sudah ada sejak tahun 2007, namun baru tahun ini akhirnya hadir di Indonesia," jelas Andrew. 

Tak lupa, Andrew memaparkan empat hal penting dari Google Street View. Pertama, foto yang diambil hanyalah yang ada di tempat umum. Kedua, data tidak bersifat realtime. Dengan demikian, pengguna tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi hari ini. 

Untuk keamanan dan privasi, semua wajah orang dan plat nomor kendaraan akan dibuat blur atau buram. Terakhir, Google punya kewenangan menghapus foto jika dianggap melanggar privasi seseorang, perusahaan atau pemerintahan.( shf / rns )

0 comments:

Warsito P Taruno, Pencipta Alat Pembasmi Kanker


Warsito P Taruno, Pencipta Alat Pembasmi Kanker

Semula Warsito P Taruno adalah ahli tomografi yaitu ilmu atau teknologi tentang cara “melihat” reaksi dalam reaktor baja atau bejana tak tembus cahaya. Namun didorong keinginan membantu kakaknya yang mengidap kanker payudara, dia berhasil menciptakan alat pembasmi kanker.

Alat berbentuk rompi yang didalamnya berisi lempengan logam yang dialiri listrik dari baterai itu terbukti berhasil menyembuhkan penyakit kanker sang kakak. Tak hanya itu doktor lulusan Universitas Shizuoka, Jepang ini juga berhasil mengembangkan alat itu untuk membasmi kanker otak, kanker usus, dan sebagainya.

Bahkan kini, alat pembasmi kanker ini juga digunakan oleh sebuah jaringan rumah sakit di India. “Kami sudah melakukan kesepakatan kerjasama pemanfaatan alat ini untuk pasien rumah Sakit Apolo di India. Ini sebuah jaringan rumah sakit yang tersebar di berbagai kota di India,” ujar Warsito yang mendirikan CTechs Laboratory di ruko Modernland, Tangerang ini.

Selain India, sejumlah dokter dari Belgia juga sudah menyatakan keinginannya menggunakan alat pembasmi kanker ini untuk pengobatan di salah satu negara Eropa itu. Selain itu, dokter dari Belgia ini juga bersedia membantu pengembangan alat yang ditemuka Warsito. Bahkan bersedia menjadi semacam perwakilan di Eropa.

Alat yang menggunakan prinsip radiasi listrik statis, telah menyembuhkan seorang pasien penderita kanker otak kecil. “Alhamdulillah, setelah pemakaian dua bulan pasien dinyatakan sembuh total. Saya mendapat salinan hasil CT-Scan otak pasien oleh tim dokter rumah sakit,” kata Warsito.

Saat ini, kantor Warsito tak hanya ramai dengan aktivitas penelitian tomografi, namun juga banyak di kunjungi penderita kanker. Tak hanya datang dari sekitar Ibu Kota, para penderita datang dari berbagai daerah. Bahkan beberapa diantaranya ada pasien yang datang dari Singapura dan Malaysia.

Warsito tidak mengambil keuntungan besar dari alat temuannya ini. Hanya saja mengingat banyaknya penderita yang datang, saat ini tim yang dimpimpinnya baru bisa menyelesaikan pesanan alat bagi penderita sekitar satu bulan. Alat tersebut dipakai disesuaikan dengan kondisi penyakit kanker yang diderita.

Menurut Warsito, alat pembasmi kanker yang dikembangkan sedang dalam proses sertifikasi oleh Balitbang, Kementerian Kesehatan. Dia mengatakan, metode radiasi listrik statis berbasis tomografi ini, sepenuhnya hasil karya anak bangsa yang bakal menjadi terobosan dalam dunia kedokteran. 

Selain akan merevolusi pengobatan kanker secara medis, kata dia, juga akan meminimalisasi biaya yang harus dikeluarkan pasien atau keluarganya. “Yang pasti ini akan mengubah metode pengobatan yang selama ini menggunakan radiasi berisiko tinggi dan berbiaya mahal,” kata pria kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah yang melakukan post doctoral di Ohio University, Amerika ini.

Saat ini sudah banyak penderita yang memakai dan sembuh setelah memakai alat ini. Saat awal memakai, penderita biasanya ditandai dengan keringat yang bau menyengat serta feses berwarna hitam. Meski demikian ia mengakui bahwa alat yang dia temukan itu masih perlu dielaborasi lebih jauh terutama dari sisi ilmu kedokteran. (ris)

sumber: ciputraentrepreneurship.com

0 comments:

DAUR ULANG LIMBAH KARDUS

DAUR ULANG LIMBAH KARDUS

1. Latar Belakang
Kertas merupakan salah satu komoditi yang sangat dibutuhkan oleh hampir seluruh umat manusia didunia,Kehidupan modern kita sehari-hari kini tidak bisa lepas dari kertas yang bahan bakunya sebagian besar kayu hasil tebangan pohon dari hutan. Dengan demikian makin boros masyarakat memakai kertas, makin banyak pohon yang harus ditebang untuk dijadikan pulp (bubur) calon kertas. Sebagai gambaran kasar, untuk menghasilkan 1 ton serat asli pulp kimia diperlukan sekitar 1,5 ton kayu. Jadi dapat dibayangkan apabila penggunaan kertas hanya dipenuhi oleh serat asli maka akan berdampak langsung pada kelestarian lingkungan hidup.
Kebutuhan kertas di Indonesia apabila pada tahun 1987 hanya membutuhkan 782.420 ton maka pada tahun 1996 sudah mencapai angka 3.119.970 ton. Dan dari semua kertas yang dikonsumsi tersebut hanya sebagian kecil yang kembali ke pabrik untuk didaur ulang karena terjadi benturan kepentingan dengan penggunaan lain oleh masyarakat. Namun demikian bukan berarti kertas yang tidak kembali ke pabrik kertas tersebut sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat. Kertas bekas yang tidak termanfaatkan karena satu dan lain hal akhirnya akan bermuara ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sehingga akan menambah volume sampah dan memperpendek umur TPA itu sendiri.

2. Daur Ulang Sampah Kertas/Kardus
Pemanfaatan kembali kertas bekas secara langsung untuk penggunaan lain merupakan upaya penghematan terhadap peningkatan kebutuhan kertas dari serat asli. Upaya guna ulang kertas bekas tersebut akan berdampak positif terhadap kemusnahan hutan dimasa mendatang. 
Salah satu upaya daur ulang sampah kertas adalah memberi perlakuan terhadap kertas kardus bekas untuk dijadikan produk bahan pengemas kembali dengan ukuran yang sama atau lebih kecil. Hal yang perlu diperhatikan adalah permintaan jenis kardus biasanya harus seragam berdasarkan jenis gelombangnya, yakni kardus satu gelombang (one ply), 2 gelombang (two plies), dll. Disamping itu gelombang kardus tidak boleh dipress karena gelombangnya akan hilang dan mengurangi kekuatan kardus itu sendiri. Gambaran garis besar perlakuan terhadap kardus bekas adalah sebagai berikut:


Sedangkan diagram alir proses daur ulang kardus bekas disajikan pada gambar-2 berikut ini:


Lampiran Photo:

Limbah kardus


Pemotongan dengan Kachip untuk kardus ukuran kecil


Pemotongan dengan Eksentrik untuk kardus ukuran besar


Kardus ukuran kecil (mie instan) setelah dipotong Kachip


Mesin Pond sebagai pemotong dan pembentuk alur kardus bentuk baru


Mesin jahit kardus


Kardus hasil daur ulang

0 comments:

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERBAHAN BAKU SAMPAH DI KOTA PROBOLINGGO

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERBAHAN BAKU SAMPAH DI KOTA PROBOLINGGO

Kota Probolinggo merupakan salah satu kota di wilayah bagian utara Propinsi Jawa Timur yang terletak di antara jalur jalan Surabaya – Banyuwangi. Luasnya sekitar 5.667 Ha yang secara administratif dibagi menjadi 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Mayangan (dengan luas 1.931 Ha), Kecamatan Kademangan (2.151 Ha) dan Kecamatan Wonoasih (1.586 Ha). Pada tahun 2005, jumlah penduduk Kota Probolinggo mencapai 186.221 jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk Kota mencapai 3.568 jiwa/km2 (1).

Saat ini, Kota Probolinggo, termasuk juga kota-kota lainnya di Indonesia, menghadapi permasalahan sampah yang cukup pelik seperti pencemaran lingkungan akibat pembakaran dan penumpukan sampah yang tidak terkendali, pembuangan sampah ke sungai sehingga berakibat banjir, dan sulitnya mencari lahan Tempat Pengolahan Akhir (TPA). Sesungguhnya, permasalahan sampah dapat diselesaikan dengan melakukan pengolahan sampah sehingga menjadi tidak mencemari lingkungan, meningkatkan efektivitas pengangkutan sampah, me-recovery sumberdaya, dan memperpanjang umur TPA.

Timbulan sampah Kota Probolinggo mencapai 830 m3/hari yang terdistribusikan berdasarkan lokasinya: timbulan sampah yang berasal dari kawasan pemukiman mencapai 512 m3/hari, kawasan industri 186 m3/hari, pasar tradisional 85 m3/hari, fasilitas perdagangan 44 m3/hari, dan fasilitas kesehatan 3 m3/hari. Secara umum, sampah Kota Probolinggo didominasi oleh sampah organik dan plastik dengan komposisi: sampah organik yang berasal pasar mencapai 92 persen sedangkan dari daerah industri 53 persen (1). Komposisi sampah organik dari pemukiman diperkirakan 60 persen yang berupa sisa-sisa biomasa produk pertanian yang berasal dari sentra-sentra pertanian di desa atau pinggiran kota yang dikirim ke kota, seperti sayur-mayur, palawija, buah-buahan, dan sebagainya. Sampah organik dapat dikonversikan menjadi pupuk organik berkualitas tinggi.

Lahan-lahan pertanian di pinggiran Kota Probolinggo saat ini sangat membutuhkan pupuk organik untuk memperbaiki kesuburannya yang kian berkurang. Penggunaan pupuk kimia yang selama ini dilakukan tanpa dibarengi dengan penambahan material organik telah menyebabkan tanah pertanian menjadi miskin hara dan tidak gembur. Kondisi ini semakin diperparah dengan ketersediaan pupuk kimia yang semakin sulit didapatkan sehingga menyebabkan turunnya produk pertanian. Oleh karena itu sebagian petani telah memakai kembali pupuk organik untuk memperbaiki kesuburan tanahnya. Pengalaman ini mulai diikuti oleh petani-petani lainnya dan telah berhasil meningkatkan kesadaran petani akan pentingnya penggunaan pupuk organik. Akibatnya, kebutuhan akan pupuk organik juga semakin meningkat, namun sayangnya ketersediaan pupuk organik yang berkualitas, murah dan mudah didapat, sangat terbatas. Dengan luas lahan pertanian sebesar 2.939 Ha diperkirakan Kota Probolinggo, memerlukan kompos sebesar 21.000 ton pertahunnya. Dengan menerapkan teknologi composting diharapkan permasalahan sampah di Kota Probolinggo dan permasalahan penyediaan pupuk organik yang berkualitas bagi petani dapat dipecahkan.


Teknologi Accelerated Revolver Windrow Composting

Untuk mendukung pengelolaan sampah kota menjadi kompos dan untuk mendiseminasikan teknologi yang telah dikaji oleh BPPT, maka pada tahun anggaran 2008/2009, Pusat Teknologi Lingkungan – BPPT melakukan kegiatan penerapan teknologi Accelerated Revolver Windrow Composting (ARWC) di Kota Probolinggo.

Teknologi accelerated revolver windrow composting (ARWC) atau pengomposan dipercepat sistem windrow bergulir merupakan teknologi pengomposan yang telah dikembangkan oleh Pusat Teknologi Lingkungan – BPPT yang telah diteliti dan teruji kehandalannya. Teknologi ARWC adalah sistem fermentasi sampah organik yang dilakukan secara aerobik dengan cara ditumpuk memanjang (windrow) dan digulirkan (revolver) secara reguler sehingga berubah menjadi materi stabil seperti humus atau disebut kompos dalam waktu yang dipercepat (accelerated). Mikroba yang digunakan dalam fermentasi tersebut dipilih dari mikroba alami (native microbe) hasil pengembangan sendiri yang mampu melakukan fermentasi secara cepat dan dapat beradaptasi dengan baik terhadap perubahan lingkungan.

Karakteristik teknologi ARWC adalah sederhana, mudah, murah dan ramah lingkungan sehingga gampang direplikasi dan dioperasikan di manapun tempatnya di Indonesia. Pengoperasian ARWC dapat dilakukan secara manual maupun mekanis tergantung dari situasi dan kondisinya. Prosesnya tidak berbau dan berlangsung cepat antara 4 sampai 6 minggu. Dengan proses perguliran (revolve) yang dilakukan, dapat terjamin estetika dan kemudahan prosesnya. Sedangkan produk yang dihasilkannya adalah kompos yang bermutu tinggi, yakni kompos yang bebas dari bibit gulma, higinis (bebas bakteri patogen) dan mengandung unsur hara yang tinggi.

Teknologi ARWC telah teruji kehandalannya sehingga telah diaplikasikan di beberapa tempat di Indonesia dengan bahan baku yang beragam jenisnya mulai dari limbah pertanian, limbah industri, hingga sampah kota. Bahkan, teknologi tersebut telah direkomendasikan oleh KLH dan World Bank untuk diterapkan di seluruh Indonesia. Dalam hubungan dengan penanganan sampah kota, teknologi ARWC memberikan andil yang cukup penting bagi pembangunan perkotaan dan penyediaan pupuk organik bagi pertanian. 

Pengembangan proses produksi pupuk organik kompos di Kota Probolinggo dilakukan dengan optimasi proses dan peningkatan sarana dan prasarana pengomposan. Optimasi proses dilakukan dengan menerapkan teknologi ARWC yang mempunyai kapasitas terpasang produksi kompos dapat mencapai sekitar 5 ton kompos per minggu.

Bahan baku pupuk organik adalah sampah organik yang berasal dari beberapa sumber yaitu (i) pemukiman, (ii) sapuan jalan dan taman, dan (iii) pasar, yang diangkut ke plant composting dengan gerobak motor, .mobil pickup, armroll truck atau dump truck.

Proses pertama sebelum dikomposkan, sampah harus dipilah terlebih dahulu di sumber sampah dan di plant composting. Pemilahan di sumber melibatkan peran serta masyarakat yang tergabung dalam kelompok masyarakat (pokmas) peduli sampah. Sampah yang telah terpilah di sumbernya kemudian diangkut dengan baktor oleh petugas untuk dibawa ke tempat produksi pupuk organik. Sementara itu, proses pemilahan sampah di plant composting dilakukan secara manual terhadap sampah yang berasal dari pasar karena masih banyak mengandung sampah anorganik. Proses pemilahan dilakukan di area waste unloading (penurunan sampah) dan ruang pencacahan. Sampah yang berasal dari sapuan jalan langsung dikomposkan, tidak dipilah lagi, karena komposisinya telah didominasi oleh sampah organik. Selanjutnya sampah organik yang terkumpul, sebelum difermentasi, dicacah terlebih dahulu dengan mesin pencacah.

Dari area pencacahan dan pemilahan, sampah diangkut dengan gerobak motor ke composting hall (ruang pengomposan) yang terpisahkan oleh area pengayakan. Tumpukan yang dibentuk secara manual dengan garu dan skop memiliki dimensi lebar 2,5 meter, panjang 8 meter, dan tinggi 1,5 meter yang berbentuk trapesium memanjang (windrow). Dengan dimensi tersebut, proses aerasi alamiah masih berjalan cukup optimal. Untuk mengoptimalkan proses pembuatan pupuk organik, pada saat pembentukan tumpukan ditambahkan kotoran sapi yang kaya akan mikroorganisma (berfungsi sebagai starter) dan kandungan nitrogen yang dapat mempercepat proses pengomposan sehingga proses pengomposan dapat dipercepat (accelerated).

Secara reguler tumpukan disiram untuk menjaga kelembapan sehingga proses pengomposan berjalan optomal. Proses penyiraman menggunakan air tanah dilakukan dengan sprayer/selang. air. Pengendalian kelembapan secara ketat dilakukan karena udara di sekitarnya cukup panas (matahari terik) dan berangin kencang sehingga tumpukan menjadi cepat kering.

Tumpukan yang terbentuk dibiarkan terfermentasi secara aerobik sehingga secara alamiah suhunya meningkat hingga 70 oC. Suhu tinggi tersebut dapat berlangsung selama dua minggu. Setelah tumpukan berumur satu minggu, tumpukan tersebut digulirkan (revolved) ke tempat sebelahnya. Tempat yang telah kosong pada petak 1 diisi kembali dengan bahan baku yang baru. Seminggu kemudian tumpukan pada petak kedua dipindahkan ke petak ketiga, tumpukan petak pertama ke petak dua. Perguliran dilakukan secara reguler hingga masuk petak keenam. Setelah seminggu berada di petak keenam, tumpukan sudah menjadi kompos matang dan siap dipanen. Proses perguliran dilakukan secara manual dengan bantuan baktor, garu dan skop.

Dari petak keenam, produk pupuk organik yang telah jadi (kompos) kemudian digelar di area pengayakan sebelum diayak secara manual dan mekanikal. Pengayakan mekanikal dilakukan jika produk yang akan diayak jumlahnya cukup banyak, sedangkan untuk jumlah sedikit cukup diayak secara manual. Diameter lubang-lubang ayakan sekitar 5 mm. Ayakan mekanis yang dipergunakan berupa trommel screen yang digerakan dengan mesin diesel. Proses pembuatan pupuk organik metode ARWC dapat dilihat pada Gambar 2.

Hasil Produksi Pupuk Organik dan Pemasarannya

Kompos halus berukuran diameter 5 mm kemudian diayak lagi dengan ayakan 3 mm untuk dibuat granul. Proses pembuatan granul dilakukan dengan rotating disc (piringan berputar) yang digerakan dengan mesin diesel yang dapat menghasilkan sekitar 30 kg granul kompos dalam waktu 5 menit. Granul kompos yang diproduksi kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari. Setelah itu, sebagian granul diperkaya dengan N, P, dan K alami dalam mesin mixer sesuai dengan yang dibutuhkan oleh konsumen.

Baik produk pupuk organik yang telah diayak maupun yang telah digranul dikemas dalam kemasan plastik transparan berlabel dengan ukuran 5 kg. Sealing kemasan dilakukan dengan electric hotseal. Untuk pupuk granul, selain dikemas dalam ukuran tersebut, juga dikemas dalam karung dengan ukuran 50 kg. Penutupan karung dilakukan dengan menjahitnya. Merek pupuk organiknya yaitu BIOKOMPOS Bayuangga Lestari.

Produk pupuk organik kompos yang diproduksi telah memenuhi beberapa persyaratan kualitas kompos seperti yang tercantum dalam SNI Kompos No. 19-7030-2004 (2). Rasio C/N kompos adalah 18, suatu nilai yang mendekati rasio C/N tanah yaitu sekitar 10 sampai 20. Suhu kompos sekitar 25 oC, sesuai dengan dengan suhu air tanah. Baunya seperti bau tanah karena materi yang dikandungnya sudah menyerupai materi tanah dan berwarna kehitaman dan teksturnya juga seperti tanah. Karakteristik fisik dan kimia kompos disajikan dalam Tabel 1.

Jumlah pupuk yang sudah berhasil diproduksi dari Bulan Mei sampai Oktober 2008 adalah 49,75 ton. Jika dirata-ratakan produksi pupuk organik perminggunya adalah 2,07 ton, padahal target produksi pupuk organik adalah 3 ton perminggu.

Produk pupuk organik yang dipasarkan terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk kompos (biasa) dan bentuk kompos granul. Distribusi pupuk kompos (biasa) dilakukan di dalam Kota Probolinggo, sedangkan distribusi kompos granul sebagian besar dilakukan di luar Kota Probolinggo seperti Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Nganjuk dan Kota Malang. Di dalam Kota Probolinggo, kompos sebagian didistribusikan ke penduduk sebagai bentuk insentif ke rumah tangga yang telah berperan memilah sampah, kelompok tani, dan sebagian yang lainnya didistrbusikan ke para retailer atau kios tanaman hias yang tersebar di beberapa lajur jalan di Kota Probolinggo. Hasil penerapan produk granul kompos pada tanaman bawang merah dan kentang yang telah dilakukan petani terbukti dapat meningkatkan hasil panen komoditas tersebut.

Penutup

Penerapan teknologi Accelerated Revolver Windrow Composting (ARWC) di Kota Probolinggo telah berhasil dilaksanakan. Produknya, baik dalam bentuk kompos biasa maupun kompos granul, berkualitas baik dan memenuhi standar nasional. Kegiatan pengolahan sampah menjadi pupuk organik telah membuka lapangan kerja baru di bidang pengomposan dan daur ulang sampah kota serta meningkatkan efisiensi sistem pengelolaan sampah kota dan memperpanjang umur TPA.

Kegiatan pembuatan pupuk organik kompos di Kota Probolinggo sebaiknya direplikasi di daerah-daerah lainnya dengan serius dan profesional sesuai kondisi daerahnya karena disamping bermanfaat dalam penyediaan pupuk organik untuk ketahanan pangan dan menjaga kebersihan serta kehijauan kota tetapi juga memberi manfaat ekonomi bagi pengelola kebersihan. Oleh karena itu, program seperti ini sebaiknya di tahun-tahun mendatang juga diarahkan ke kota-kota lainnya di Indonesia.


Pustaka:

1.Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Kota Probolinggo. 2007. Profil Pengelolaan Persampahan Kota Probolinggo.
2.SNI No. 19 – 7030 – 2004 tentang Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik Domestik

0 comments:

KOMPOSIT SERBUK KAYU PLASTIK DAUR ULANG : TEKNOLOGI ALTERNATIF PEMANFAATAN LIMBAH KAYU DAN PLASTIK


KOMPOSIT SERBUK KAYU PLASTIK DAUR ULANG : TEKNOLOGI ALTERNATIF PEMANFAATAN LIMBAH KAYU DAN PLASTIK

Karena sifat dan karakteristiknya yang unik, kayu merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk keperluan konstruksi. Kebutuhan kayu yang terus meningkat dan potensi hutan yang terus berkurang menuntut penggunaan kayu secara efisien dan bijaksana, antara lain dengan memanfaatkan limbah berupa serbuk kayu menjadi produk yang bermanfaat. Di lain pihak, seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun tidak terelakkan. Limbah plastik merupakan bahan yang tidak dapat terdekomposisi oleh mikroorganisme pengurai (non biodegradable), sehingga penumpukkannya di alam dikhawatirkan akan menimbulkan masalah lingkungan. 

Perkembangan teknologi, khususnya di bidang papan komposit, telah menghasilkan produk komposit yang merupakan gabungan antara serbuk kayu dengan plastik daur ulang. Teknologi ini berkembang pada awal 1990-an di Jepang dan Amerika Serikat. Dengan teknologi ini dimungkinkan pemanfaatan serbuk kayu dan plastik daur ulang secara maksimal, dengan demikian akan menekan jumlah limbah yang dihasilkan. Di Indonesia penelitian tentang produk ini sangat terbatas, padahal bahan baku limbah potensinya sangat besar.

Tulisan ini akan memaparkan secara singkat mengenai potensi dan pemanfaatan limbah kayu, khususnya serbuk kayu, dan limbah plastik sebagai produk komposit serbuk kayu-plastik daur ulang.


POTENSI DAN PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK KAYU

Kebutuhan manusia akan kayu sebagai bahan bangunan baik untuk keperluan konstruksi, dekorasi, maupun furniture terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Kebutuhan kayu untuk industri perkayuan di Indonesia diperkirakan sebesar 70 juta m3 per tahun dengan kenaikan rata-rata sebesar 14,2 % per tahun sedangkan produksi kayu bulat diperkirakan hanya sebesar 25 juta m3 per tahun, dengan demikian terjadi defisit sebesar 45 juta m3 (Priyono,2001). Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya daya dukung hutan sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan kayu. Keadaan ini diperparah oleh adanya komversi hutan alam menjadi lahan pertanian, perladangan berpindah, kebakaran hutan, praktek pemanenan yang tidak efisen dan pengembangan infrastruktur yang diikuti oleh perambahan hutan. Kondisi ini menuntut penggunaan kayu secara efisien dan bijaksana, antara lain melalui konsep the whole tree utilization, disamping meningkatkan penggunaan bahan berlignoselulosa non kayu, dan pengembangan produk-produk inovatif sebagai bahan bangunan pengganti kayu.

Patut disayangkan, sampai saat ini kegiatan pemanenan dan pengolahan kayu di Indonesia masih menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Purwanto dkk, (1994) menyatakan komposisi limbah pada kegiatan pemanenan dan industri pengolahan kayu adalah sebagai berikut :

1. Pada pemanenan kayu, limbah umumnya berbentuk kayu bulat, mencapai 66,16%

2. Pada industri penggergajian limbah kayu meliputi serbuk gergaji 10,6&. Sebetan 25,9% dan potongan 14,3%, dengan total limbah sebesar 50,8% dari jumlah bahan baku yang digubakan

3. Limbah pada industri kayu lapis meliputi limbah potongan 5,6%, serbuk gergaji 0,7%, sampah vinir basah 24,8%, sampah vinir kering 12,6% sisa kupasan 11,0% dan potongan tepi kayu lapis 6,3%. Total limbah kayu lapis ini sebesar 61,0% dari jumlah bahan baku yang digunakan.

Data Departemen Kehutanan dan Perkebunan tahun 1999/2000 menunjukkan bahwa produksi kayu lapis Indonesia mencapai 4,61 juta m3 sedangkan kayu gergajian mencapai 2,06 juta m3. Dengan asumsi limbah yang dihasilkan mencapai 61% maka diperkirakan limbah kayu yang dihasilkan mencapai lebih dari 5 juta m3 (BPS, 2000).

Limbah kayu berupa potongan log maupun sebetan telah dimanfaatkan sebagai inti papan blok dan bahan baku papan partikel. Adapun limbah berupa serbuk kergaji pemanfaatannya masih belum optimal. Untuk industri besar dan terpadu, limbah serbuk kayu gergajian sudah dimanfaatkan menjadi bentuk briket arang dan arang aktif yang dijual secara komersial. Namun untuk industri penggergajian kayu skala industri kecil yang jumlahnya mencapai ribuan unit dan tersebar di pedesaan, limbah ini belum dimanfaatkan secara optimal. Sebagai contoh adalah pada industri penggergajian di Jambi yang berjumlah 150 buah yang kesemuanya terletak ditepi sungai Batanghari, limbah kayu gergajian yang dihasilkan dibuang ke tepi sungai tersebut sehingga terjadi proses pendangkalan dan pengecilan ruas sungai (Pari, 2002). Pada industri pengolahan kayu sebagian limbah serbuk kayu biasanya digunakan sebagai bahan bakar tungku, atau dibakar begitu saja tanpa penggunaan yang berarti, sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan (Febrianto,1999). Dalam rangka efisiensi penggunaan kayu perlu diupayakan pemanfaatan serbuk kayu menjadi produk yang lebih bermanfaat.


DARI LIMBAH PLASTIK KE PLASTIK DAUR ULANG

Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic.

Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Data BPS tahun 1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan plastik impor Indonesia, terutama polipropilena (PP) pada tahun 1995 sebesar 136.122,7 ton sedangkan pada tahun 1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga dalam kurun waktu tersebut terjadi peningkatan sebesar 34,15%. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya. Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun tidak terelakkan. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total sampah rumah tangga. Di Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan satu ton limbah plastik setiap minggunya. Jumlah tersebut akan terus bertambah, disebabkan sifat-sifat yang dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. (YBP, 1986).

Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar (Syafitrie, 2001). 

Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya (Sasse et al.,1995).

Terdapat hal yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di Indonesia dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan secara manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat dilakukan di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga pemisahan tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi. Kondisi ini memungkinkan berkembangnya industri daur ulang plastik di Indonesia (Syafitrie, 2001).

Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang plastik telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi barang semula walaupun harus dilakukan pencampuran dengan bahan baku baru dan additive untuk meningkatkan kualitas (Syafitrie, 2001). Menurut Hartono (1998) empat jenis limbah plastik yang populer dan laku di pasaran yaitu polietilena (PE), High Density Polyethylene (HDPE), polipropilena (PP), dan asoi.

PEMANFAATAN LIMBAH KAYU DAN PLASTIK SEBAGAI KOMPOSIT SERBUK KAYU PLASTIK DAUR ULANG

Komposit kayu merupakan istilah untuk menggambarkan setiap produk yang terbuat dari lembaran atau potongan–potongan kecil kayu yang direkat bersama-sama (Maloney,1996). Mengacu pada pengertian di atas, komposit serbuk kayu plastik adalah komposit yang terbuat dari plastik sebagai matriks dan serbuk kayu sebagai pengisi (filler), yang mempunyai sifat gabungan keduanya. Penambahan filler ke dalam matriks bertujuan mengurangi densitas, meningkatkan kekakuan, dan mengurangi biaya per unit volume. Dari segi kayu, dengan adanya matrik polimer didalamnya maka kekuatan dan sifat fisiknya juga akan meningkat (Febrianto, 1999).

Pembuatan komposit dengan menggunakan matriks dari plastik yang telah didaur ulang, selain dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan kayu, juga dapat mengurangi pembebanan lingkungan terhadap limbah plastik disamping menghasilkan produk inovatif sebagai bahan bangunan pengganti kayu. Keunggulan produk ini antara lain : biaya produksi lebih murah, bahan bakunya melimpah, fleksibel dalam proses pembuatannya, kerapatannya rendah, lebih bersifat biodegradable (dibanding plastik), memiliki sifat-sifat yang lebih baik dibandingkan bahan baku asalnya, dapat diaplikasikan untuk berbagai keperluan, serta bersifat dapat didaur ulang (recycleable). Beberapa contoh penggunaan produk ini antara lain sebagai komponen interior kendaraan (mobil, kereta api, pesawat terbang), perabot rumah tangga, maupun komponen bangunan (jendela, pintu, dinding, lantai dan jembatan) (Febrianto, 1999: Youngquist, 1995).
Serbuk kayu sebagai Filler

Filler ditambahkan ke dalam matriks dengan tujuan meningkatkan sifat-sifat mekanis plastik melalui penyebaran tekanan yang efektif di antara serat dan matriks (Han, 1990). Selain itu penambahan filler akan mengurangi biaya disamping memperbaiki beberapa sifat produknya.

Bahan-bahan inorganik seperti kalsium karbonat, talc, mika, dan fiberglass merupakan bahan yang paling banyak digunakan sebagai filler dalam industri plastik. Penambahan kalsium karbonat, mika dan talc dapat meningkatkan kekuatan plastik, tetapi berat produk yang dihasilkan juga meningkat sehingga biaya pengangkutan menjadi lebih tinggi. Selain itu, kalsium karbonat dan talc bersifat abrasif terhadap peralatan yang digunakan, sehingga memperpendek umur pemakaian. Penambahan fiberglass dapat meningkatkan kekuatan produk tetapi harganya sangat mahal. Karena itu penggunaan bahan organik, seperti kayu sebagai filler dalam industri plastik mulai mendapat perhatian. Di Indonesia potensi kayu sebagai filler sangat besar, terutama limbah serbuk kayu yang pemanfaatannya masih belum optimal.

Menurut Strak dan Berger (1997), serbuk kayu memiliki kelebihan sebagai filler bila dibandingkan dengan filler mineral seperti mika, kalsium karbonat, dan talk yaitu: temperatur proses lebih rendah (kurang dari 400ºF) dengan demikian mengurangi biaya energi, dapat terdegradasi secara alami, berat jenisnya jauh lebih rendah, sehingga biaya per volume lebih murah, gaya geseknya rendah sehingga tidak merusak peralatan pada proses pembuatan, serta berasal dari sumber yang dapat diperbaharui

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan serbuk kayu sebagai filler dalam pembuatan komposit kayu plastik adalah jenis kayu, ukuran serbuk serta nisbah antara serbuk kayu dan plastik. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sifat dasar dari serbuk kayu itu sendiri. Kayu merupakan bahan yang sebagian besar terdiri dari selulosa (40-50%), hemiselulosa (20-30%), lignin (20-30%), dan sejumlah kecil bahan-bahan anorganik dan ekstraktif. Karenanya kayu bersifat hidrofilik, kaku, serta dapat terdegradasi secara biologis. Sifat-sifat tersebut menyebabkan kayu kurang sesuai bila digabungkan dengan plastik, karena itu dalam pembuatan komposit kayu-plastik diperlukan bantuan coupling agent (Febrianto,1999).
Plastik Daur Ulang Sebagai Matriks

Di Indonesia, plastik daur ulang sebagian besar dimanfaatkan kembali sebagai produk semula dengan kualitas yang lebih rendah. Pemanfaatan plastik daur ulang sebagai bahan konstruksi masih sangat jarang ditemui. Pada tahun 1980 an, di Inggris dan Italia plastik daur ulang telah digunakan untuk membuat tiang telepon sebagai pengganti tiang-tiang kayu atau besi. Di Swedia plastik daur ulang dimanfaatkan sebagai bata plastik untuk pembuatan bangunan bertingkat, karena ringan serta lebih kuat dibandingkan bata yang umum dipakai (YBP, 1986).

Pemanfaatan plastik daur ulang dalam bidang komposit kayu di Indonesia masih terbatas pada tahap penelitian. Ada dua strategi dalam pembuatan komposit kayu dengan memanfaatkan plastik, pertama plastik dijadikan sebagai binder sedangkan kayu sebagai komponen utama; kedua kayu dijadikan bahan pengisi/filler dan plastik sebagai matriksnya. Penelitian mengenai pemanfaatan plastik polipropilena daur ulang sebagai substitusi perekat termoset dalam pembuatan papan partikel telah dilakukan oleh Febrianto dkk (2001). Produk papan partikel yang dihasilkan memiliki stabilitas dimensi dan kekuatan mekanis yang tinggi dibandingkan dengan papan partikel konvensional. Penelitian plastik daur ulang sebagai matriks komposit kayu plastik dilakukan Setyawati (2003) dan Sulaeman (2003) dengan menggunakan plastik polipropilena daur ulang. Dalam pembuatan komposit kayu plastik daur ulang, beberapa polimer termoplastik dapat digunakan sebagai matriks, tetapi dibatasi oleh rendahnya temperatur permulaan dan pemanasan dekomposisi kayu (lebih kurang 200°C).

Proses Pembuatan

Pada dasarnya pembuatan komposit serbuk kayu plastik daur ulang tidak berbeda dengan komposit dengan matriks plastik murni. Komposit ini dapat dibuat melalui proses satu tahap, proses dua tahap, maupun proses kontinyu. Pada proses satu tahap, semua bahan baku dicampur terlebih dahulu secara manual kemudian dimasukkan ke dalam alat pengadon (kneader) dan diproses sampai menghasilkan produk komposit. Pada proses dua tahap bahan baku plastik dimodifikasi terlebih dahulu, kemudian bahan pengisi dicampur secara bersamaan di dalam kneader dan dibentuk menjadi komposit. Kombinasi dari tahap-tahap ini dikenal dengan proses kontinyu. Pada proses ini bahan baku dimasukkan secara bertahap dan berurutan di dalam kneader kemudian diproses sampai menjadi produk komposit (Han dan Shiraishi, 1990). Umumnya proses dua tahap menghasilkan produk yang lebih baik dari proses satu tahap, namun proses satu tahap memerlukan waktu yang lebih singkat.
Diagram proses dasar pembuatan produk disajikan pada gambar 1.

Penyiapan filler

Pada prinsipnya penyiapan filler ditujukan untuk mendapatkan serbuk kayu atau tepung kayu dengan ukuran dan kadar air yang seragam. Makin halus serbuk semakin besar kontak permukaan antara filler dengan matriknya, sehingga produk menjadi lebih homogen. Akan tetapi, bila ditinjau dari segi dekoratif, komposit dengan ukuran serbuk yang lebih besar akan menghasilkan penampakkan yang lebih baik karena sebaran serbuk kayunya memberikan nilai tersendiri.

Penyiapan Plastik Daur Ulang

Limbah plastik dikelompokkan sesuai dengan jenis plastiknya (polipropilena (PP),polietilena (PE), dan sebagainya). Setelah dibersihkan, limbah tersebut dicacah untuk memperkecil ukuran, selanjutnya dipanaskan sampai titik lelehnya, kemudian diproses hingga berbentuk pellet. Sebelum digunakan sebagai matriks komposit dilakukan analis termal diferensial (DTA). Pada proses dua tahap, pellet tersebut diblending terlebih dahulu dengan coupling agent sehingga berfungsi sebagai compatibilizer dalam pembuatan komposit.
Blending (Pengadonan)

Tahap-tahap dalam pengadonan ini disesuaikan dengan proses yang digunakan, satu tahap, dua tahap, atau kontinyu. Menurut Han (1990) kondisi pengadonan yang paling berpengaruh dalam pembuatan komposit adalah suhu, laju rotasi, dan waktu pengadonan.
Pembentukan komposit

Setelah proses pencampuran selesai, sampel langsung dikeluarkan untuk dibentuk menjadi lembaran dengan kempa panas. Pengempaan dilakukan selama 2,5 - 3 menit dengan tekanan sebesar 100 kgf/cm2 selama 30 detik pada suhu 170ºC - 190ºC. Setelah dilakukan pengempaan dingin pada tekanan yang sama selama 30 detik, lembaran kemudian didinginkan pada suhu kamar.
Pengujian Komposit

Pengujian komposit dilakukan untuk mengetahui apakah produk yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk suatu penggunaan tertentu. Jenis pengujian disesuaikan dengan kebutuhan, umumnya meliputi pengujian fterhadap sifat fisis, mekanis, serta thermal komposit. 

Komposit yang berkualitas tinggi hanya dapat dicapai bila serbuk kayu terdistribusi dengan baik di dalam matriks. Dalam kenyataannya, afinitas antara serbuk kayu dengan plastik sangat rendah karena kayu bersifat hidrofilik sedangkan plastik bersifat hidrofobik. Akibatnya komposit yang terbentuk memiliki sifat-sifat pengaliran dan moldability yang rendah dan pada gilirannya dapat menurunkan kekuatan bahan (Han, 1990). 
Hasil-hasil Penelitian

Penelitian-penelitian yang telah dan sedang dilakukan bertujuan untuk menghasilkan komposit kayu plastik dengan sifat-sifat yang terbaik. Han (1990), Stark & Berger (1997), dan Oksman & Clemons (1997), meneliti faktor- faktor yang berperan penting dalam pembuatan komposit serbuk kayu plastik, yaitu tipe dan bentuk bahan baku, jenis kayu, nisbah filler dengan matriks, jenis dan kadar compatibilizer, serta kondisi pada saat pengadonan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai batas tertentu terjadi peningkatan kekuatan komposit dengan makin kecil ukuran serbuk yang digunakan, demikian juga tipe, nisbah serbuk kayu dan plastik, kadar air serta jenis kayu berpengaruh nyata terhadap sifat-sifat komposit yang dihasilkan. Penambahan compatibilizer sampai batas tertentu berpengaruh baik terhadap kekuatan komposit.

Penelitian mengenai komposit kayu plastik sebagian besar masih menggunakan plastik murni sebagai matriks. Penelitian dengan menggunakan matriks daur ulang, dilakukan oleh Setyawati (2003), Sulaeman (2003) dengan menggunakan polipropilena daur ulang. Hasil- hasil penelitian dirangkum sebagai berikut : 

Setyawati (2003) meneliti pengaruh ukuran nisbah serbuk kayu dengan matriks, serta kadar compatibilizer terhadap sifat fisis dan mekanis komposit kayu polipropilena daur ulang. Hasil penelitian menunjukkan pola yang sama dengan komposit yang menggunakan polipropilena murni, yaitu sifat–sifat komposit meningkat dengan makin halusnya ukuran partikel. Nisbah serbuk kayu dengan matriks sebesar 50:50 dengan penambahan MAH 2,5% sebagai compatibilizer disertai dengan penambahan inisiator menghasilkan kekuatan komposit yang optimal, disamping sifat-sifat fisis yang memadai.

Sulaeman (2003), meneliti deteriorasi komposit kayu plastik polipropilena daur ulang oleh cuaca dan rayap. Hasil penelitian menunjukkan komposit kayu plastik daur ulang dapat terdegradasi oleh cuaca, akan tetapi tahan terhadap serangan rayap.

Penelitian Yang Sedang/ Akan Dilakukan

Penelitian dan pengujian komposit kayu plastik sampai sejauh ini masih dalam bentuk lembaran tipis, sehingga pengujiannya masih mengacu pada pengujian plastik. Saat ini Sutrisno (komunikasi pribadi) sedang melakukan penelitian mengenai sifat-sifat komposit kayu plastik daur ulang dalam bentuk small clear specimen sehingga pengujian diarahkan kepada kemungkinan penggunaan komposit sebagai pengganti kayu.

Penelitian selanjutnya akan mengarah pada penentuan proses pembuatan papan komposit kayu plastik yang terbaik serta peningkatan mutu papan komposit melalui perlakuan pendahuluan pada filler, pemilihan modifier/compatibilizer, inisiator, penentuan variabel-variabel proses, maupun pemanfaatan bahan-bahan berlignoselulosa selain kayu (rencana penelitian).


PENUTUP

Pembuatan produk komposit serbuk kayu dan plastik daur ulang merupakan salah satu alternatif pemanfaatan limbah kayu dan plastik, dalam rangka meningkatkan efisiensi pemanfaatan kayu, mengurangi pembebanan lingkungan terhadap limbah plastik serta menghasilkan produk-produk inovatif sebagai bahan bangunan pengganti kayu. Pengembangan produk ini di masa datang diharapkan akan memberikan dampak positif, bukan hanya terbatas pada pengembangan industri dan penghematan devisa, tetapi juga memperbaiki kualitas lingkungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik. 1999. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia : Impor. Jakarta

[DepHutBun] Departemen Kehutanan dan Perkebunan. 2000. Statistik Kehutanan Indonesia. Direktorat Jendral PHP. Jakarta

Febrianto F. 1999. Preparation And Properties Enhancement Of Moldable Wood – Biodegradable Polymer Composites. [Disertasi]. Kyoto: Kyoto University, Doctoral Dissertation.Division of Forestry and Bio-material Science. Faculty of Agriculture. Tidak dipublikasikan

Febrianto F, Y.S. Hadi, dan M. Karina. 2001. Teknologi produksi recycle komposit bemutu tinggi dari limbah kayu dan plastik : Sifat-sifat papan partikel pada berbagai nisbah campuran serbuk dan plastik polipropilene daur ulang dan ukuran serbuk. Laporan Akhir Hibah Bersaing IX/1. direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Han GS. 1990. Preparation and Physical Properties Of Moldable Wood Plastic Composites. [Disertasi]. Kyoto: Kyoto University. Departement Of Wood Science and Technology, Faculty of Agriculture.

Han GS, Shiraishi N. 1990. Composites of wood and polypropylen IV. Wood Research Sociaty at Tsubuka 36(11): 976-982.

Hartono ACK. 1998. Daur Ulang Limbah Plastik dalam Pancaroba : Diplomasi Ekonomi dan Pendidikan. Dana Mitra Lingkungan. Jakarta

Maloney TM. 1993. Modern Particleboard and Dry-Process Fiberboard Manufacturing. San Fransisco: Miller Freeman, Inc.

Meier JF. 1996. Fundamentals of plastics and elastomer. Di dalam: Handbook of Plastic, Elastomer and Composites. Ed ke-3. New York: McGraw-Hill Co.

Oksman K, Clemons C. 1997. Effect of elastomers and coupling agent on impact performance of wood flour-filled polypropilene. Di dalam: Fourth International Conference on Woodfiber-Plastic Composites. Madison, 12 –14 Mei 1997. Wisconsin: Forest Product Sociaty. hlm 144-155.

Pari G. 2002. Teknologi Alternatif Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu. Makalah M.K. Falsafah Sains. Program Pascasarjana IPB, Bogor.

Priyono SKS. 2001. Komitmen Berbagai Pihak dalam Menanggulangi Illegal Logging. Konggres Kehutanan Indonesia III. Jakarta

Purwanto D, Samet, Mahfuz, dan Sakiman. 1994. Pemanfaatan Limbah Industri Kayu lapis untuk Papan Partikel Buatan secara Laminasi. DIP Proyek Penelitian dan Pengembangan Industri. Badan Penelitian dan Pengembangan Industri. Departemen Perindustrian. Banjar Baru

Sasse HR, Lehmkamper O, Kwasny-Echterhagen R. 1995. Polymer granulates for masonry mortars and outdoor plaster. Di dalam: Ohama Y, editor. Disposal and Recycling of Organic and Polymeric Construction Materials. Proceeding of the International RILEM Workshop. Tokyo: 26-28 Maret 1995. Chapman & Hall. hlm 75-85.

Setyawati,D. 2003. Sifat Fisis dan Mekanis Komposit Serbuk Kayu Plastik Polipropilena Daur Ulang. [Thesis]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor (tidak dipublikasikan)

Strak NM, Berger MJ. 1997. Effect of particle size on properties of wood-flour reinforced polypropylene composites. Di dalam: Fourth International Conference on Woodfiber-Plastic Composites. Madison, 12 –14 Mei 1997. Wisconsin: Forest Product Sociaty. hlm 134-143.

Sulaeman, R. 2003. Deteriorasi Komposit Serbuk Kayu Plastik Polipropilena Daur Ulang Oleh Cuaca Dan Rayap. [Thesis] Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor (tidak dipublikasikan)

Syahfitrie, C. 2001. Analisis Aspek Sosial Ekonomi Pemanfaatan Limbah Plastik. [Thesis] Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (tidak dipublikasikan)

[YBP] Yayasan Bina Pembangunan. 1986. Barometer Bisnis Plastik Indonesia. Jakarta

Youngquist JA. 1995. Unlikely partners? the marriage of wood and non wood materials. Forest Product Journal 45(10): 25-30.

0 comments:

Dahlan Iskan: Mengejar Bayangan yang Melelahkan


Dahlan Iskan: Mengejar Bayangan yang Melelahkan



Saya senang bisa kembali melakukan perjalanan panjang seperti ketika muda dulu. Bedanya, dulu untuk menguber berita, kini untuk melihat sendiri proyek-proyek dan kiprah aparat pln di berbagai daerah. Kali ini, sehari setelah lebaran lalu, saya ke Tanggari, Tonsa Lama, PLTS Bunaken, Lahendong, Amurang (semuanya di Sulut), lalu ke Gorontalo dan terus jalan darat lagi semalam suntuk ke Paleleh dan Buol. Disambung lagi ke Palu dan Mamuju. Terus jalan darat lagi ke Poliwali dan Barru. Perjalanan ini baru berakhir di Makasar setelah tiga hari tiga malam hampir tanpa henti. 

Sambil menikmati goncangan mobil ternyata banyak gagasan bisa lahir. Ide-ide itu bisa didiskusikan sepanjang jalan. Apalagi dalam perjalanan ini ikut pula para pimpinan PLN setempat termasuk general manajer wilayah Sulteng-Sulut Wirabumi, general manajer wilayah Sulsel dan Sutra Ahmad Siang dan para kepala cabang PLN setempat. Jalan darat dari Gorontalo ke Buol sangat menyiksa (harus beberapa kali berhenti karena mobil masuk kubangan atau tidak kuat menanjak) di situlah seninya sebuah tantangan. 

Di perjalanan inilah ide untuk mengubah fungsi beberapa PLTA di Sulut lahir. PLTA Tonsa, Tanggari I, Tanggari II dan Tanggari III (Sawangan) sebaiknya hanya akan dijadikan penyangga untuk beban puncak (picker) atau semi picker. Tidak perlu lagi dijalankan selama 24 jam seperti selama ini. Air dari danau Tondano yang indah itu bisa dihemat. Dengan demikian problem tahunan yang muncul setiap musim kemarau akan bisa diatasi. Setiap musim kemarau terjadi krisis listrik di Sulut karena jumlah air tidak cukup besar untuk menggerakkan turbin-turbin di sepanjang aliran sungai itu. 

Saya sangat terkesan oleh PLTA Tanggari ini. Bukan karena besarnya melainkan sejarahnya. Sejarah masa lalu maupun masa kini. PLTA paling atas di Tanggari ini dibangun sebelum Indonesia merdeka. Sampai sekarang masih bisa berfungsi. Turbinnya General Electric dan bangunannya dari kayu. Masih kokoh. Di sana-sini masih tersisa lubang peluru pertanda PLTA ini pernah jadi medan pertempuran. Banyak gua-gua persembunyian Jepang di pegunungan dekat Air Madidi (Manado) ini. 

Ide mengubah fungsi PLTA Tanggari ini tentu baru bisa dilaksanakan setelah proyek PLTU Amurang selesai dibangun pertengahan tahun depan. Tepat sebelum musim kemarau tiba. Maka saya pun meninjau proyek PLTU Amurang ini. Benarkah segera jadi. Turbin, boiler dan deminnya memang sudah siap. Tapi setelah saya cek ternyata batu tahan apinya belum tiba. Padahal memasang batu tahan api di dinding ruang pembakaran itu tidak bisa selesai satu bulan. Tidak mungkin unit 1 PLTU Amurang (Proyek 10.000 MW) ini bisa selesai akhir tahun ini. 

Dari sini saya harus menijau proyek PLTU Gorontalo. Perkembangan proyek ini ternyata masih berakit-rakit ke hulu. Proyek ini lama tertunda karena selalu ada masalah tanah. Ketika akhirnya lokasi yang aman dari sengketa ditemukan, senangnya bukan main. Tapi kesenangan itu hanya sesaat. Begitu diadakan sonder, diketahuilah bahwa lokasi yang baru itu penuh dengan batu tua. Kerasnya bukan main. Lama sekali untuk mendiskusikan bagaimana mengatasi batu ini. 

Akhirnya diputuskanlah tanpa tiang pancang. Ketika keputusan ini disampaikan ke saya imajinasi saya langsung ke Makkah. Di sana, di sekitar Masjidil Haram itu, lahannya juga bergunung-gunung batu. Tapi kini berbagai hotel bintang lima sudah mengepung Ka”bah. Gunung-gunung batu itu diledakkan dan di atasnya dibangun hotel tanpa tiang pancang. Begitu cepat gunung-gunung batu itu berubah jadi gunung-gunung hotel. 

PLTU ini begitu vitalnya bagi system kelistrikan di Gorontalo sehingga perlu lebih cepat diselesaikan. Gorontalo yang sudah bertahun-tahun krisis listrik kini memang sudah tidak byar-pet lagi. Namun kecukupan listrik di Gorontalo ini harus diatasi dengan mesin-mesin sewa yang mahal. Padahal kalau PLTU ini segera jadi, PLN akan langsung berhemat raturan miliar setahun. Karena itu saya langsung minta agar peralatan untuk meledakkan gunung itu ditambah. demikian juga alat-alat berat lainnya. 

Dari Gorontalo kami harus ke Buol yang baru saja rusuh itu. Masalahnya: istirahat dulu di Gorontalo atau langsung ke Buol. Hari sudah senja. Cahaya kuning yang tadi terlihat menyiram laut sudah menjadi hitam. Kalau bermalam di Gorontalo waktu terbuang. Kalau jalan terus, medannya berat. Jalannya sempit, bergunung-gunung dan banyak yang belum beraspal. Apalagi hujan baru saja turun. 

Terus! 

Ternyata benar. Mobil harus sering berkubang dengan Lumpur. Ada yang harus copot celana panjang untuk membuat parit sodetan. Anggota rombongan yang lain mengurangi air genangan dengan memfungsikan tangannya sebagai timba. Untungnya teman-teman sub ranting di sebuah kecamatan terpencil itu menyiapkan masakan yang menurut saya luar biasa enaknya: ikan kerapu dan ikan bawal yang dibakar dengan pas dan dengan sambal yang istimewa. Di sini ikan memang sangat segar. Inilah makan paling enak yang saya nikmati sepanjang perjalanan ini. Sayangnya istri saya mabuk. Tidak bisa ikut menikmatinya. 

Pukul 00.30 kami tiba di kota kecil Palele. Kaget. Banyak orang berkumpul di pinggir jalan di malam yang gelap dan dingin itu. Ternyata para kepala desa dan camat setempat sengaja menghadang kedatangan kami. Oh, pak bupati Buol juga ada di situ. Hebat sekali bupati ini. Tengah malam masih mau menunggu seseorang yang jabatannya hanya Dirut PLN. Saya didaulat untuk berhenti dan mendengarkan apa keinginan mereka. 

Di kota kecil ini listrik ternyata hanya menyala 6 jam saja sehari. Mulai jam 18.00 sampai jam 00.00. Mereka minta agar listrik bisa menyala 24 jam. Saya sangat terharu melihat tekad mereka yang tulus itu. Masyarakat Buol memang sedang bangkit untuk maju. Inisiatip daerah itu sangat besar tanpa harus selalu menunggu uluran tangan pihak luar. Mereka membangun pelabuhan, dan bandara sendiri. Juga menyiapkan lahan untuk diberikan kepada PLN kalau mau membangun pembangkit di sana. Maka kami memprogramkan (saya membedakan antara program dan janji) tepat tanggal 1 Januari 2011 nanti listrik di Paleleh harus menyala 24 jam. 

Ketika azan subuh mulai berkumandang di masjid kampung yang sesekali kami lewati kami belum juga tiba di Buol. Berarti sudah 12 jam perjalanan ini. Mobil memang termehek-mehek. Di jalan yang mulus pun tidak bisa lari kencang. Penyebabnya lain lagi: sapi. Di bagian-bagian jalan yang mulus ternyata dipakai tidur sapid an kambing. 

Sapi-sapi dan kambing-kambing itu memenuhi sepanjang jalan beraspal. Rupanya aspal lebih hangat untuk tidur malam. Saya tidak ngedumel melihat ini. Saya berpikiran positif. Berarti wilayah ini tidak miskin. Berarti wilayah ini aman tenteram. Begitu banyak sapi dan kambing yang tiduran di sepanjang jalan. Ribuan. Tidak ada yang berminat mengangkutnya barang satu ekor sekali pun! 

Matahari sudah hamper terbit ketika rombongan masuk kota Buol. Jam 07.00 saya sudah berjalan kaki ke pelabuhan. Ini memang kebiasaan lama saya. Setiap mengunjungi sebuah daerah untuk pertama kalinya saya selalu memerlukan melihat pelabukannya. Ini untuk melihat prospek ekonomi ke depan wilayah itu. Ini penting untuk menetapkan perencanaan listrik ke depan. 

Saya memang menginginkan sebuah perencanaan listrik yang tuntas. Bukan perencanaan yang sifatnya mengejar ketertinggalan. Inilah yang dialami PLN sekarang. PLN selalu ketinggalan di belakang, lalu mengejar, ketinggalan lagi, lalu mengejar. Itu pun tidak terkejar. Terengah-engah. PLN seperti terus-menerus mengejar bayangan. Akibatnya bisa lelah. Frustrasi. Masa bodoh. 

Maka daerah seperti Buol, yang pelabuhannya dibuah besar, yang bandara barunya terus dipepanjang, yang perkebunan sawit dan cokelatnya terus dipacu harus dibangun pembangkit yang sifatnya tidak lagi mengejar bayangan. 

Sore itu juga kami sudah bisa tiba di Palu. Kebetulan ada pesawat kecil hari itu. Turun di Bandara Mutiara Palu saya lihat ada seseorang berbandan pendek, berkulit hitam, berbaju merah berada di tengah-tengah teman-teman PLN yang menyambut kedatangan saya. Orang itu menyalami saya dan berkata: terima kasih Pak Dahlan, kalau PLN tidak bisa menyelesaikan krisis listrik di Palu Juni lalu saya tidak akan jadi walikota lagi. Oh, dia itu walikota Palu. 

Krisis listrik yang berpuluh-puluh tahun di Palu memang selalu jadi bahan kampanye Pilkada. Rupanya, tepat menjelang Pilkada itu PLN berhasil menyelesaikan krisis listrik di Palu. Sebenarnya ini tidak ada hubungannya dengan Pilkada. Ada atau tidak ada Pilkada krisis harus diatasi. 

Di Palu ini saya kehilangan uang 300 yuan. Istilah saya “kecopetan”. Hari itu saya ikut taruhan dengan pimpinan unit PLTD Palu. Sebenarnya saya hanya ikut-ikutan. Dia lagi taruhan dengan Wirabumi: mungkinkah kawasan di sekitar tempat pembuangan oli itu bisa bersih di akhir Oktober 2010 nanti. Kepala unit itu bilang bisa. Pak Wirabumi bilang belum tentu. 

Saya juga meragukannya. Sebab kawasan di belakang pembangkit diesel itu kotor nya bukan main. Juga kumuh. Menghitam. Saya pun ikut mempertaruhkan uang 300 yuan. Rasanya uang itu akan hilang. Saya lihat pimpinan unit di situ akan mampu mengatasinya. Ini terlihat dari bagian dalam gedung PLTD ini. Juga bisa dilihat dari mesin-mesin yang ada di dalamnya. 

Semuanya sangat-sangat bersih. Padahal dulunya juga kotor. Dulunya PLTD di sini hanya bisa menghasilkan daya 9 MW. Kini sudah bisa 29 MW! Tanpa ada penambahan apa-apa. Saya yakin soal pembersihan kawasan oli itu pun juga akan beres tepat pada waktunya. Saya relakan 300 yuan itu. 

Di Palu saya juga sempat chatting selama 1,5 jam. Dalam acara ini seluruh karyawan PLN di seluruh Indonesia bisa bertanya dan mengemukakan apa saja kepada saya. Banyak ide bagus, pertanyaan dan aspirasi yang disampaikan lewat chatting itu. Lebih 500 orang karyawan ikut gabung di diskusi itu, dan tentu ;lebih banyak lagi yang jadi peserta pasif. 

Di Palu beberapa keputusan strategis juga dibuat: bagaimana agar transmisi 150 kv dari Tentena-Poso-Palu bisa selesai akhir tahun depan. Semula dianggap mustahil. Transmisi hamper 200 Km tidak akan bisa dikerjakan dalam waktu 16 bulan. Tapi ternyata ada saja jalan: proyek itu dipecah menjadi tiga paket tender. Masing-masing mengerjakan sekitar 65 km. 

Dengan demikian maka akhir tahun depan ketergantungan Palu bisa hilang. Listrik yang dihasilkan oleh PLTA Danau Poso bisa dialirkan ke Palu dalam jumlah besar. Organisasi proyek pun akan disederhanakan. Tidak perlu punya banyak asisten manajer. Cukup Asmen administrasi/keuangan dan satu kordinator lapangan untuk masing-masing paket. 

Tujuan berikutnya adalah Mamuju, ibukota propinsi Sulawesi Barat. Saya baru pertama kali ini ke Mamuju. Kaget. Ada hotel bintang empat yang masih baru. Pelabuhannya juga baru. Bandaranya juga baru. Sejak beberapa bulan lalu tidak ada krisis listrik di sini. Transmisi 150 kv yang menghubungkan Mamuju dan Makassar sudah selesai. Listrik bisa dikirim dari Makasar. 

Bukankah Makassar sendiri krisis listrik? Itu dulu. Kini listrik untuk Makassar sudah cukup. Bahkan seperti yang saya lihat sendiri di control room sore itu, sudah punya cadangan listrik 108 MW. He he “tumben” Makassar kelebihan listrik. Sebuah tumben yang menyenangkan. Di Mamuju gubernur menyiarkan acara dialog. Intinya bagaimana agar potensi air di Mamuju bisa segera dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Saya pun ambil keputusan. Enam bulan lagi tender untuk PLTA Karamah (300 MW) di Mamuju harus sudah dilakukan. 

Jam 05.00 subuh kami mulai bergerak lagi. Kali ini menuju Poliwali dan Barru. Hampir saja ada masalah. Mobil kami tabrakan. Depannya ringsek. Isteri saya terlempar dari tempat duduknya. Kami semua selamat. Alhamdulillah. Kami pun dievakuasi ke mobil kijang dan bisa sarapan dengan enaknya di kantor PLN ranting Poliwali: nasi kuning, ikan tongkol, ayam kampung bumbu bali dan kue-kue setempat. 

Sepanjang pantai Barat Sulawesi ini indahnya bukan main. Kelak, kalau wilayah ini kaya dan rumah-rumahnya bagus, kawasan ini tidak akan kalah menarik dengan sepanjang pantai barat Itali menuju Monaco itu. Atau kawasan barat pantai Norwegia dari Bergen ke Tromso itu. Saya percaya kecukupan listriklah salah satu factor yang penting untuk memajukan ekonomi itu. Karena itu saya sering bercerita kepada teman-teman PLN bahwa kita ini tidak hanya sekedar bekerja untuk menyediakan listrik tapi jauh menjangkau yang di belakang itu. 

Rencananya kami makan siang di Pare-Pare. Teman-teman cabang setempat sudah mengaturnya. Tapi beribu maaf, kami harus mendahulukan mengecek PLTU Barru 2×50 MW yang tidak jadi-jadi itu. Kami sepakat makanannya dibungkus saja dan dilarikan ke PLTU Barru. Sekali lagi kami menemukan persoalan di sini. Boiler dan kelengkapannya sudah beres, tapi turbinnya yang molor. Bahkan fondasi turbinnya belum jadi. Padahal setelah itu masih harus bikin platform di atasnya sebelum mendudukkan turbin dan mengesetnya. 

Saya terpaksa agak bicara keras kepada kontraktornya. Tentu dalam bahasa mandarin sehingga seluruh staf tidak perlu tahu isinya. Tapi dia juga punya alasan: sub kontraktornya terlalu lambat bekerja dan terlalu sedikit mengirim peralatan kerja. Karena sub kontraktornya dari Jakarta tentu banyak teman yang bisa marah dalam bahasa sendiri. Makanan yang dibungkus itu sebenarnya enak sekali. Tapi suasana marah memang bisa membuat susu sebelanga tidak ada artinya. 

Kembali ke mobil, istrri saya bertanya lirih dengan tenggorokan yang terganjal: kita ke mana lagi? Masih berapa lama lagi? Pertanyaan itu diajukan rupanya karena mabuknya tidak lebih baik. Pembangunan jalan yang tidak jadi-jadi antara Pare-Pare Makassar membuat perjalanan lambat, berguncang dan berdebu. 

Di dalam pesawat yang membawa saya ke Jakarta saya teringat fakta ini: keadaan listrik Sulawesi saat ini masih seperti di Jawa tahun 1978. Inilah dendam yang harus terbalaskan! 

Dalam perjalanan panjang ini saya seperti mendapat durian runtuh. Nun di Gorontalo, seorang insan PLN memiliki ide yang brilian untuk memecahkan problem beban puncak yang selalu menyulitkan PLN. Namanya Arifin Akuba. Dia kepala cabang setempat. Saya kaget bahwa dia lulusan Unhas. Saya pikir mahasiswa Unhas itu hanya bisa berantem. 

Ternyata ada yang brilian seperti Arifin. Saya juga lupa bahwa Wirabumi dan Ahmad Siang itu juga lulusan Unhas. Sarjana elektro Unhas tadinmengusulkan agar di rumah pelanggan dipasang mcb khusus. Mcb ini bisa secara otomatis akan mengendalikan pemakaian daya pada jam-jam beban puncak. Ide seperti inilah, seperti juga ide-ide lain yang jumlahnya ratusan dari seluruh insan PLN se Indonesia yang membuat saya selalu bersemangat. Saking semangatnya, dari bandara Makassar saya telepon direksi di Jakarta: bisa nggak dari bandara Cengkareng saya langsung ke kantor untuk rapat direksi. 

“Bisa”, jawab semua direksi. Ide ini dan ide-ide yang lahir dari banyak teman di sepanjang perjalanan ini segera jadi keputusan direksi secara utuh. Termasuk mcb model Gorontalo tadi. 

Hidup ternyata amat indah! 


0 comments:

Kumpulan Ide Bisnis untuk Mahasiswa

Kumpulan Ide Bisnis untuk Mahasiswa


Masa muda adalah masa yang penuh semangat. Termasuk dalam hal berbisnis. Semangat untukmemulai berbisnis banyak ditemui dalam diri anak muda, terutama mereka yang tengah mengenyam pendidikan di bangku kuliah.

Meski banyak orang mencap mahasiswa sebagai anak-anak yang masih bergantung pada orangtua, tetapi tak bisa disangkal banyak dari mereka yang mampu menunjukkan kepiawaian dalam berwirausaha.

Sebagian besar lainnya, walaupun belum menghasilkan usaha yang nyata dan menghasilkan laba yang signifikan, sudah tergerak untuk menekuni dunia wirausaha tetapi masih terganjal sejumah faktor. Di antaranya yang paling sering didengar adalah kurangnya waktu yang bisa dialokasikan untuk berbisnis, ketakutan akan gagal, kurang luasnya jaringan, kebingungan dengan minat dan bidang usaha yang akan digarap, dan sebagainya.

Tentang faktor kebingungan mengenai minat dan bidang usaha yang akan digarap, sebenarnya hal ini bisa dipecahkan dengan membuka mata dan telinga seluas-luasnya. Artinya, mahasiswa bisa lebih peka dalam mengetahui apa yang mereka inginkan untuk tekuni dan kerjakan jika mereka mau bersungguh-sungguh dalam membuka pikiran terhadap semua hal yang ada di sekitarnya. Semakin terbuka, semakin besar peluang untuk mendapatkan ide bisnis yang brilian dan profitable.

Nah, apabila Anda adalah mahasiswa yang sedang kebingungan untuk memulai sebuah usaha sembari menjalani kuliah tetapi belum tahu ide bisnis yang sebaiknya digarap, kumpulan ide bisnis berikut ini mungkin bisa memberikan sedikit pencerahan. Selamat menyimak.

Bimbingan belajarKecuali untuk orang-orang yang cuek dengan prestasi dan asal kuliah, selalu akan ada mahasiswa yang mencari bantuan orang lain yang lebih menguasai mata kuliah yang mereka anggap sulit demi grafik Indeks Prestasi yang stabil. Anda bisa memanfaatkan celah ini sebagai peluang bisnis yang menguntungkan. Dirikan sebuah layanan bimbingan belajar yang membantu mereka ini. Anda bisa melakukan pembimbingan sendiri atau mempekerjakan orang lain atau sesama rekan mahasiswa yang Anda anggap kompeten dalam bidang yang diberikan.

Jangan membatasi diri untuk hanya belajar aspek akademis. Saat menjalankan usaha, Anda juga perlu memperluas hingga bidang non-akademis, misalnya memberikan bimbingan bagi mereka yang hendak memiliki surat izin mengemudi, belajar olah vokal, basket, bermain gitar dan sebagainya. Yang terpenting adalah Anda memiliki kesabaran ekstra dalam membimbing.

Bisnis online Anda bisa memulai bisnis online dari kamar tidur. Anda bisa membuat situs, blog atau toko e-commerce yang menghasilkan pemasukan pasif meski Anda harus mengikuti perkuliahan.

Jika situs atau blog Anda sudah mendapat tempat di hati pembaca dan banyak dikunjungi, coba tawarkan ruang untuk beriklan di halaman utamanya, atau iklan dalam berbagai bentuk kepada perusahaan besar yang memiliki relevansi dengan konten yang Anda muat. Dengan demikian, perusahaan tersebut bisa dikenal oleh pembaca situs/ blog dan Anda bisa menikmati keuntungan.

Dengan semakin banyaknya orang yang bisa mengakses internet, peluang usaha semacam ini juga makin terbuka lebar. Jika Anda seorang mahasiswa yang suka menulis atau menyukai dunia maya untuk berinteraksi dan menuangkan gagasan, cobalah peluang ini. Syaratnya diperlukan ketelatenan dan displin diri yang keras untuk membangunnya setiap hari. Meski mudah memulainya, keberhasilan dalambisnis online (seperti halnya bisnis di dunia nyata ) memerlukan waktu dan tenaga. Jadi jangan berharap bisa meraup untung dalam waktu singkat dengan sedikit kerja keras.

Jual beli dan simpan pinjam buku bekasSiapa yang tidak butuh buku murah jaman sekarang? Saat biaya pendidikan semakin membubung, peserta didik dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi yang kurang mampu terus terbebani.

Siswa dan mahasiswa selalu membutuhkan buku teks dan Anda bisa memberikan mereka buku teks yang lebih murah dari yang baru tanpa mengorbankan fungsinya dalam menunjang proses belajar.

Anda bisa membeli buku bekas yang masih layak digunakan dengan harga yang murah dari para pengumpul buku atau dari rumah ke rumah. Atau Anda bisa juga merancang sebuah program pertukaran buku yang memfasilitasi para peserta didik yang ingin menemukan buku atau meminjamkan buku yang sudah tidak mereka butuhkan lagi. Anda bisa menjual buku-buku bekas tersebut.

Menyusun catatan kuliah
Anda ingin berbisnis tetapi tidak mau ketinggalan mata kuliah yang diajarkan? Mudah saja, kenapa tidak membuat sebuah catatan perkuliahan yang Anda bisa jual kepada teman-teman yang malas mencatat atau merangkum materi yang disampaikan dosen? Anda bisa menetapkan tarif untuk setiap lembar catatan yang Anda miliki. Tawarkan juga potongan harga bagi yang sudah menjadi langganan. Asyik bukan?

Koran/situs kampus
Mungkin Anda pernah menemukan beberapa situs warta kampus atau koran kampus yang konvensional. Nah, tugas Anda adalah bagaimana membuat sebuah situs atau blog atau media kampus yang lebih mengerti aspirasi dan keinginan masyarakat kampus. Anda bisa mengajak beberapa teman untuk mendirikan blog atau situs yang menyediakan berbagai macam informasi yang sering terlupa dan remeh tetapi penting dalam kegiatan sehari-hari mahasiswa. Misalnya, tempat kos yang nyaman dan murah, daftar rumah makan atau katering yang terjangkau tetapi sehat dan bergizi, atau cara berobat hemat ke poliklinik kampus atau perawatan kesehatan lain yang jarang terlintas di pikiran kita tetapi terbukti sangat berguna bila tersedia di Internet. Isu terbaru di lingkungan kampus atau kebijakan rektorat yang patut disebarluaskan pun bisa menjadi magnet bagi para pembaca agar senantiasa mengunjungi situs. Saat sudah ramai, Anda bisa mengembangaknnya menjadi bisnis yang menguntungkan dengan memasang iklan, membangun komunitas yang loyal, meluncurkan layanan atau produk, dan sebagainya.

Lowongan kerja
Ide ini mungkin tak terpikir bagi Anda yang sedang mencari pekerjaan. Tapi memang cara untuk berhasil adalah dengan membantu orang lain berhasil. Dan cara untuk mendapatkan pekerjaan adalah dengan membantu rekan-rekan Anda untuk mendapatkan pekerjaan!

Sudah kita ketahui bersama bahwa mahasiswa sering harus menyiasati keadaan keuangan mereka sehingga mau tak mau harus mencari kerja di luar waktu belajar mereka agar tetap bisa menjalani studi dan membayar biaya hidup sehari-hari. Anda bisa membangun kerjasama dengan beberapa perusahaan dan memberikan mereka beberapa kandidat pekerja mahasiswa yang memenuhi kualifikasi. Tak hanya untuk mereka yang berijazah S1, Anda bisa juga membidik orang-orang dengan ijazah SMA atau bahkan SD sekali pun karena justru mereka inilah yang paling membutuhkan bantuan.

Laundry anak kos
Angkat tangan Anda jika semasa kuliah Anda kewalahan harus mencuci sendiri pakaian kotor Anda. Menjalani perkuliahan yang padat dan mengerjakan tugas-tugas dan makalah sudah menyita banyak waktu dan tenaga. Dan ditambah pekerjaan mencuci dan menyeterika pakaian, semua ini seolah tak ada habisnya.

Bagi mahasiswa yang tinggal di kos, lebih praktis untuk menggunakan jasa laundry yang terjangkau daripada harus membeli deterjen, mencuci dan menyeterika semua pakaiannya sendiri. Terutama di musim-musim ujian, bisnis semacam ini bisa menuai banyak untung.

0 comments: